Bulan tersenyum malam ini sayang, petanda bahwa semesta telah
memberikan restu untuk perjalanan cinta yang akan kau ukir nanti, engkau
pernah mencurahkan penantianmu untuk seorang yang engkau anggap spesial
dalam hidup, namun hidup telah memberimu pelajaran bahwa harapan takkan
selalu selaras dengan kenyataan dan engkau memahami itu baik-baik dan
kau jawab dengan sabar bukti bahwa dirimu telah mulai mengerti alur
cerita hidup ini,, bagaimana pecinta melakukan berbagai pengorbanan
untuk sang kekasih, dan bagaimana kasih sayang sang bunda mengalir bagai
aliran sungai yang tak ada henti, kini hidup kembali mengajarimu
tentang bagaimana penantian menuju puncaknya dan ketika kesabaran mulai
goyah, engaku dipaksakan memilih sekaligus mengukir alur cerita baru,
pun ini kembali membuktikan kalau kedewasaanmu berpikir telah
berkembang.
di gubuk yang engkau anggap istana ini,,
engaku bercerita tentang seorang yang telah memberi warna baru dalam
hidupmu, seorang yang pernah membuatmu bisa berkorban dengan rangkaian
senyuman, seorang yang berusaha kau yakinkan tentang bagaimana jantungmu
berdetak tak beraturan, seorang yang wajahnya selalu terbayang yang
sangat sulit kau hapus dalam ingatan.
meski bukan jawaban
itu yang kau harapakan sayang, aku takkan berani lagi mengajarkanmu
tentang kesabaran, juga tentang apa yang harusnya kau lakukan karena
engkau lebih bijaksana dari apa yang mereka pikirkan,, pilihanmu
menjadikannya coretan lama dalam hidup sebagai bukti engkau pernah jatuh
cinta...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar